Kamis, 23/08/2018 14:13 WIB
Ribuan Warga Lombok Shalat Taubat dan Zikiri Bersama
LOMBOK, DAKTA.COM - Ribuan umat Muslim yang menjadi korban gempa bumi di Pulau Lombok menggelar shalat sunnah taubat dan zikir bersama untuk memohon ampun kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan, ketabahan serta dijauhkan dari bencana gempa yang melanda daerah tersebut.
Shalat sunnah taubat dipimpin TGH Fathul Azis Musthofa, dilengkapi Qunut Nazilah (doa memohon ampunan). Hadir pula, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid. Shalat sunnah taubat ini dilaksanakan di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Kamis (23/8).
"Mari kita bermunajat kepada Allah SWT, dengan harapan apa yang menjadi ujian dan cobaan kita selama ini segera diakhiri serta diberikan ketabahan juga ketenangan," ungkap TGH Fathul Azis Musthofa usai shalat.
Ia juga mengajak semua jemaah shalat menadahkan tangan meminta dan berserah kepada Allah SWT, agar ujian yang diberikan selama ini segera berakhir dan masyarakat NTB selalu diberikan ketabahan.
"Mari perkuat iman dan takwa kita kepada Allah, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia merupakan kehendak-Nya, dan kita semua semoga diberikan keselamatan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi (TGB) menyampaikan, shalat sunnah taubat digelar agar apa yang menjadi hajat dan doa dikabulkan. "Semoga segala bencana diangkat dan diganti keberkahan," ucapnya.
Gubernur dua periode itu mengatakan, ia hadir dan ikut melaksanakan shalat taubat karena ia merupakan bagian dari masyarakat NTB. Ketika masyarakat bersedih, ia pun ikut bersedih, begitu juga ketika masyarakat khawatir, sebagai pemimpin daerah juga ikut khawatir. "Saya juga merasakan hal yang sama dengan masyarakat," kata TGB.
Ia mengatakan, sejak akhir Jui 2018, Lombok, bahkan NTB terus diberikan ujian oleh Allah SWT dengan berbagai bencana. Yaitu gempa bumi pada 29 Juli 2018. Ratusan ribu rumah warga hancur, ratusan orang meninggal dunia, termasuk korban luka-luka.
Akan tetapi, menurutnya bencana bagi orang beriman bukanlah azab, melainkan ujian dan cobaan. Di mana, dalam Al Quran yang artinya, tidak boleh ada yang ragu bagi orang beriman ketika di uji karena sesungguhnya itu adalah musibah.
"Musibah adalah cobaan, mudah-mudahan dengan cobaan ini kita semakin kokoh dan kuat akan keyakinan kita kepada Allah SWT," terangnya.
TGB juga menyinggung soal isu akan terjadi gempa bumi pada 26 Agustus mendatang. Dihadapan Ribuan masyarakat, ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu tersebut. Karena, gempa itu merupakan rahasia Allah. "Jangan gara-gara hoaks, tawakal kita kepada Allah berkurang. Ingat, ujian ini pasti berlalu," pungkasnya. **
Editor | : | |
Sumber | : | antaranews.com |
- Sidang Paripurna PRSSNI Jabar Dorong Optimisme Radio di Era Digital
- Kampung Merdeka Alfamidi Medan Diresmikan, Kenalkan Pengelolaan Sampah Lewat Budidaya Maggot
- Kapolri Bentuk Satgassus Penerimaan Negara dan Berikut Sosok yang Ditunjuk
- Jelang Puncak Haji, Prof Niam Himbau Jamaah Patuhi Jadwal Lempar Jumrah saat Di Mina
- Elemen Masyarakat Tegaskan Penolakan terhadap Aksi 20 Mei
- MUI : Jangan Sebar Berita Bohong, Fitnah dan Tidak Objektif Pada Walikota, terkait Kasus Pengadaan Alat Olahraga.
- Wamenaker Dukung Perlindungan untuk Pengemudi Ojol Jelang Aksi Unjuk Rasa Besar-besaran
- KORMI Tegaskan Komitmen Pembinaan Inorga dan Luncurkan Logo dan Maskot FORKOT IV 2025
- Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Usulkan Jalur Prioritas Tol untuk Transportasi Publik dalam Peresmian Rute Baru TransJabodetabek Vida–Cawang
- Kejari Kota Bekasi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Alat Olahraga
- Cegah Dimanfaatkan untuk Pragmatisme Politik, UU Zakat Kembali Digugat
- Prestasi Bulu Tangkis tak Bisa Diraih Instan
- 11 Tuntutan Buruh di May Day 2025
- Dahnil Anzar Simanjuntak Soroti Urgensi Petugas Haji Perempuan dalam Raker Komisi VIII DPR RI
- Gubernur 'Konten' Dedi Mulyadi dan Jebakan Komunikasi Artifisial
0 Comments