Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 28/02/2025 08:00 WIB

Pengamat, Coba di Cek Apa Ada yang Dikorupsi di Perumda Tirta Patriot?

PDAM TIRTA PATRIOT KOTA BEKASI
PDAM TIRTA PATRIOT KOTA BEKASI

DAKTA.COM, BEKASI : Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan apakah di mungkinkan adanya korupsi di tubuh Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi sehingga ngotot akan menaikan tarif ke pelanggan?. Hal ini diungkapkannya saat di mintai tanggapan terkait rencana kenaikan tarif air Tirta Patriot Kota Bekasi yang di lakukan jelang Ramadhan dan disaat Walikota baru menjabat. 

 
"Harusnya di cari selama ini ada ngga yang dikorupsi ?, karena sebenarnya mudah menganalisanya dihitung saja misalnya biaya per M² senilai 10 perak terus dijual berapa?, pelanggan ada berapa ?,misal masih kurang  6 perak lalu siapa yang harus nangung biaya yang 4 perak apa bisa di subsidi?, Itu dulu yang harus di jelaskan Perumda Tirta Patriot dan Pemda, "katanya pada wartawan (28/2/2025). 
 
Pemerintah seharusnya menawarkan solusi yang tepat apa masih bisa dengan subsidi atau memang harus di naikan tarifnya.Selama ini menurutnya ada penyertaan modal dari APBD setiap tahunnya atau hanya biaya dari pelanggan saja yang di dapat BUMD ini. 
 
"Intinya  kalau tidak mau naik harus ada subsidi Pemda. Kalau tidak ya, harus naik karena biaya operasional. Sumber air pasti makin kotor sehingga biaya pemurnian cukup tinggi. Dari mana air baku diambil ?, "tambahnya.
 
Sementara Pengamat kebijakan Publik yang juga Dosen Unisma Bekasi Harun Al Rasyid menilai kurang sependapat untuk menaikkan tarif air bersih di Kota Bekasi saat ini. Hal ini mengingat pelayanan yang belum maksimal . 
 
" Saya secara peribadi juga menggunakan air Perumda Tirta Patriot, dan harus di saring (dijernihkan) dulu biar airnya bagus. Dan selama ini kenapa biaya produksi naik, karena ada kebocoran perpipaan yang masih diangka 30 persen, "kata Bang Harun sapaannya. 
 
Harusnya pengelola Perumda Tirta Patriot mempunyai inisiatif agar adanya penambahan pelanggan baru, hal ini sangat mungkin karena di Kota Bekasi aksenya dekat, baik yang ada di perumahan, apartemen atau di pusat bisnis. Dan karena aksesnya dekat biaya sambung juga akan lebih murah di banding di Kabupaten Bekasi. Jangan justru menaikan tarif saat ini. 
 
"Kalo pelangganya naik otomatis jumlah pembayaran naik ini akan menambah keuntungan, meskipun pendirian BUMD bukan sekedar nyari untung tapi ada bahasa pelayanan pada masyarakat, "katanya.
 
Perumda Tirta Patriot juga harusnya menghitung kebutuhan biaya gaji dan kesejahteraan pegawai jangan nanti jumlah pegawai lebih banyak dari yang ditentukan oleh aturan. Hal ini tentunya akan mengakibatkan kenaikan beban biaya pembayaran karyawan oleh perusahaan. 
 
" Itu ada aturan terkait jumlah pegawai dan perbandingan yang dengan pelanggan, karena masih banyak pegawai yang kerja di sana tapi tidak berimbas pada keuntungan perusahaan karena tidak ada keahlianya di bidang ini, "katanya.
 
Bang Harun juga mempertanyakan terkait penyertaan modal yang selama ini sudah di glontorkan Pemkot Bekasi ke Tirta Patriot dari APBD Kota Bekasi sendiri. 
 
" Jangan sampai APBD buat gaji karyawan, tapi untuk menambah dan mendukung pelayanan kepada masyarakat. Pemanfaatan teknologi misalnya di meteranya jangan manual terus saat ini sudah canggih dan bisa di cek adanya kebocoran air, "tandasnya.
Reporter : Warso Sunaryo
- Dilihat 481 Kali
Berita Terkait

0 Comments