Mendorong Ekonomi Kreatif Kota Bekasi Lewat 17 Subsektor

BEKASI, DAKTA.COM -Dalam talkshow di Radio Dakta pada Rabu (9/7), Budi Setiawan, S.IP selaku Jabatan Fungsional (JF) Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi, memaparkan potensi besar dari 17 subsektor ekonomi kreatif sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurut Budi, 17 subsektor ekonomi kreatif yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencakup: kuliner, kriya, fesyen, musik, film dan animasi, fotografi, aplikasi dan game, televisi dan radio, seni pertunjukan, seni rupa, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, arsitektur, penerbitan, periklanan, dan video. Keseluruhan sektor ini kini mulai digarap secara serius oleh Pemkot Bekasi sebagai bagian dari strategi pembangunan berbasis potensi lokal.
"Ekonomi kreatif bukan sekadar tren, tapi menjadi tulang punggung baru bagi generasi muda untuk berkreasi, membuka lapangan kerja, dan membentuk identitas budaya Kota Bekasi," ujar Budi dalam perbincangan hangat bersama penyiar Ardi Mahardika
Ia menyebutkan bahwa beberapa subsektor sudah menunjukkan geliat kuat di Bekasi, seperti subsektor kuliner dan fesyen yang didorong lewat festival, pameran, dan kolaborasi UMKM. Namun, subsektor seperti animasi, aplikasi dan game, serta seni pertunjukan masih membutuhkan lebih banyak wadah dan pelatihan.
Lebih jauh, Disparbud Bekasi tengah menyiapkan sejumlah program pelatihan, inkubasi bisnis kreatif, serta pembentukan ekosistem yang mempertemukan pelaku kreatif, investor, hingga pemangku kepentingan. Budi juga mendorong komunitas dan pelajar untuk aktif mengembangkan ide-ide inovatif sesuai minat mereka di subsektor yang ada.
Talkshow ini membuka mata masyarakat tentang luasnya potensi industri kreatif dan pentingnya dukungan lintas sektor—baik dari pemerintah, komunitas, hingga media—untuk menjadikan Bekasi sebagai kota kreatif yang maju dan mandiri.
Reporter | : | Ardi Mahardika |
0 Comments